Apa yang Kita Berikan Itulah yang  Kita Terima

Dalam kehidupan sehari-hari, konsep saling memberi dan menerima merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan, sekecil apapun, akan membawa balasan yang sepadan, baik di dunia maupun di akhirat. Prinsip ini tercermin dalam kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Kalimatunsawa Indonesia, yang berkomitmen untuk menciptakan harmoni sosial melalui berbagai program kemanusiaan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat

Konsep dalam Al-Qur’an

Allah SWT menegaskan prinsip keadilan dan balasan amal dalam banyak ayat Al-Qur’an. Salah satu ayat yang relevan dengan konsep ini adalah:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.”
(QS. Az-Zalzalah: 7-8)

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap perbuatan, sekecil apapun, akan dicatat dan diperhitungkan. Konsep ini tidak hanya berlaku untuk amal ibadah secara vertikal (hubungan manusia dengan Allah), tetapi juga secara horizontal (hubungan manusia dengan sesama).

Selain itu, Allah juga menyebutkan dalam ayat lain:

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Baqarah: 261)

Melalui ayat ini, Allah menegaskan bahwa perbuatan baik yang kita lakukan akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar daripada yang kita berikan. Prinsip ini menjadi landasan penting dalam setiap kegiatan amal dan sedekah.

Hadits Nabi tentang Saling Memberi

Rasulullah SAW juga memberikan banyak penekanan pada pentingnya memberi dan berbagi. Dalam sebuah hadits disebutkan:

“Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah yang memberi, dan tangan di bawah adalah yang meminta.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengajarkan bahwa orang yang memberi berada dalam posisi yang mulia. Memberi bukan hanya bentuk kemurahan hati, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah juga bersabda:

“Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”
(HR. Muslim)

Prinsip ini sejalan dengan visi Yayasan Kalimatunsawa Indonesia yang terus berupaya membantu masyarakat, khususnya yang membutuhkan, melalui berbagai program sosial.

Prinsip di Yayasan Kalimatunsawa

Yayasan Kalimatunsawa Indonesia adalah salah satu lembaga yang mempraktikkan prinsip ini dalam kegiatannya. Dengan fokus pada pembangunan harmoni lintas agama, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, yayasan ini menunjukkan bahwa memberi tidak hanya soal materi, tetapi juga waktu, ilmu, dan perhatian.

Beberapa kegiatan utama Yayasan Kalimatunsawa mencerminkan semangat saling memberi dan menerima, antara lain:

  1. Program Bantuan Kemanusiaan
    Dalam situasi bencana atau krisis sosial, yayasan memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok. Dengan semangat “memberi adalah menerima”, mereka percaya bahwa membantu sesama akan membawa berkah dalam kehidupan.
  2. Program Pendidikan
    Yayasan menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu, mengajarkan pentingnya ilmu sebagai bentuk investasi masa depan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan barangsiapa menolong (mengerjakan) kebaikan, baginya ada bagian dari (pahala) kebaikan itu.”
(QS. An-Nisa: 85)

  1. Pemberdayaan Ekonomi
    Melalui pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha, yayasan mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Ini mencerminkan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Sedekah tidak akan mengurangi harta. Dan Allah akan meninggikan derajat seseorang yang bersikap pemaaf.”
(HR. Muslim)

Dampak Memberi

Ketika seseorang memberi, mereka tidak hanya membantu orang lain tetapi juga menanamkan nilai spiritual dalam dirinya. Memberi mengajarkan rasa syukur atas nikmat Allah dan menumbuhkan empati terhadap sesama. Dalam konteks yang lebih luas, memberi menciptakan harmoni dan keadilan sosial.

Allah SWT juga berjanji bahwa orang yang bersedekah akan mendapatkan ganti yang lebih baik:

“Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Dia akan menggantinya dan Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.”
(QS. Saba’: 39)

Prinsip “Apa yang Kita Berikan, Itulah yang Kita Terima”

Inti dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya saling berbagi. Al-Qur’an dan hadits telah menjelaskan bahwa setiap kebaikan akan mendapatkan balasan yang setimpal atau bahkan lebih besar. Yayasan Kalimatunsawa Indonesia telah membuktikan bahwa melalui program-program sosialnya, konsep ini tidak hanya menjadi teori, tetapi nyata diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

Open chat
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk bertanya kepada kami.