Assalamualaikum, Salam sejahtera untuk kita semua.
Pandemi yang melanda negeri ini belum juga usai, Begitu banyaknya penduduk Indonesia yang kekurangan bahan pangan, terutama beras. Begitu pula yang terkena dampaknya sebagian perekonomian kaum dhuafa & anak-anak yatim.
Sedekah beras adalah salah satu sedekah terbaik bagi para YATIM & DHUAFA di masa pandemi yang sulit ini, insyaAllah pahalanya akan selalu mengalir untuk kita.
Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)
Seringkali karena satu butir nasi bisa menimbulkan rasa sombong. Letak kesombongan ada di hati. Kadang-kadang, satu butir nasi saja jatuh, kita tidak mau mengambilnya kembali: “Hanya sebutir nasi kok. Biar aja lah. Beras masih banyak kok.”
Padahal, butiran beras bisa sampai di piring kita karena proses yang teramat panjang: ditanam, tanahnya dibajak, menggunakan sapi/kerbau/traktor, petaninya berkeringat di tengah terik matahari sehari penuh, mengairi, dicangkul, hingga masa panen membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hingga menjadi beras pun, harus didistribusikan ke berbagai tempat (pasar,Mini market,warung,dll) Sesampainya didapur, dibersihkan, dimasak hingga matang, dan tersaji untuk di makan.
Setelah melalui beberapa proses kita patut bersyukur dengan menghargai apa yang kita makan. Namun kadang dalam (sebutir nasi) saja kita lupa untuk bersyukur, bagaimana bisa kita akan bersyukur untuk hal-hal yang besar?
Yuk, kurangi kebiasaan membuang makanan tanpa rasa bersalah dan berdosa. Allah Ta’ala, berfirman:
وَتَحْسَبُونَهُۥ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
“…dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (QS. An-Nur 24: Ayat 15)
Begitu banyak keberkahan yang menghampiri kita semua, disisi lain bisa jadi tetangga kita kelaparan, bisa jadi dibelahan pulau, dunia para balita menjerit kelaparan.banyak orang dewasa pula yang tidak bisa makan,banyak anak-anak kecil kekurangan gizi. Marilah kita mulai menata diri, melatih diri dengan bersyukur dan berbagi untuk orang-orang yang kurang mampu.
Dari data kemkes.go.id (3,2 Juta anak) mengalami kekurangan gizi dan 907 juta penduduk negara ini mengalami Krisis kekurangan pangan.
Yayasan Kalimatunsawa Indonesia, Menanggapi hal yang ada dengan mengadakan kegiatan sosial secara rutin. Yaitu, Sedekah Beras Dhuafa (SBD) yang di peruntukan bagi kaum dhuafa dan keluarganya yang secara ekonomi serba kekurangan.
“Sedekah adalah harta kita yang sesungguhnya. Berbagi bukan tentang seberapa besar dan seberapa berharganya hal yang kita beri, namun seberapa tulus dan ikhlasnya apa yang ingin kita beri.”
Alhamdulillah,Kami segenap pengurus dan Civitas Yayasan Kalimatunsawa Indonesia mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh donatur yang ikut berpartispasi menitipkan sebagian rejekinya untuk di sedekahkan dalam bentuk beras kepada para dhuafa dan juga warga pra-sejahtera.
Langkah kebaikan bukan hanya sampai disini saja. Kita semua harus terus membantu dan mengulurkan tangan bagi mereka yang membutuhkan.
Yuk, terus salurkan sedekah berkah beras anda melalui Yayasan kalimatunsawa Indonesia. InsyaAllah kami akan terus berkomitmen menyalurkan bantuan kepada kaum dhuafa.
Mari sama-sama salurkan kebaikan melalui sedekah beras dhuafa (SBD) di yayasan kalimatunsawa Indonesia.
*Rekening Donasi:*
Mandiri
1660-000-629-899
A.n. Yayasan Kalimatunsawa Indonesia






0 Komentar