Ramadhan yang di Rindukan di Yayasan Kalimatunsawa Indonesia

Ramadhan yang di Rindukan di Yayasan Kalimatunsawa Indonesia

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang selalu dirindukan umat Islam di seluruh dunia. Di Yayasan Kalimatunsawa Indonesia, Ramadhan memiliki makna khusus karena menjadi momen memperkuat iman, memperbanyak amal, dan mempererat ukhuwah. Yayasan ini tidak hanya menjadikan Ramadhan sebagai bulan ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, khususnya kaum dhuafa dan anak-anak yatim yang mereka bina.

Keutamaan Bulan Ramadhan dalam Islam

Ramadhan memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Allah SWT berfirman:

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)…”
(QS. Al-Baqarah: 185)

Bulan ini merupakan waktu di mana umat Islam diwajibkan berpuasa, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)

Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan Ramadhan dalam sebuah hadis:

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ramadhan di Yayasan Kalimatunsawa: Momen Berkah dan Kebersamaan

Yayasan Kalimatunsawa Indonesia memanfaatkan Ramadhan untuk menghidupkan semangat ibadah dan kepedulian sosial. Berikut adalah beberapa program unggulan yang dilakukan:

1. Kegiatan Sahur dan Buka Puasa Bersama

Kegiatan sahur dan buka puasa bersama adalah tradisi yang selalu dirindukan. Anak-anak yatim dan kaum dhuafa yang diasuh oleh yayasan merasakan kebahagiaan berbuka puasa dengan hidangan yang disediakan oleh para donatur.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahalanya.”
(HR. Tirmidzi)

Ayat dan hadis ini menjadi motivasi bagi yayasan untuk terus menggalang dana dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

2. Pendidikan Al-Qur’an Intensif

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga Yayasan Kalimatunsawa mengadakan program tahsin dan tahfiz Al-Qur’an bagi anak-anak dan remaja. Dalam program ini, mereka diajarkan membaca Al-Qur’an dengan tartil dan memahami isinya.

Allah SWT berfirman:

“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (tartil).”
(QS. Al-Muzzammil: 4)

Melalui pendidikan ini, yayasan berharap generasi muda tidak hanya menjadi hafiz Al-Qur’an tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

3. Pembagian Zakat, Infaq, dan Sedekah

Sebagai lembaga yang aktif dalam pengelolaan zakat, yayasan ini menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah dari para donatur kepada mereka yang berhak menerimanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…”
(QS. At-Taubah: 103)

Zakat di bulan Ramadhan menjadi bagian penting untuk membersihkan harta dan membantu kaum fakir miskin.

4. Peringatan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan adalah puncak ibadah Ramadhan di yayasan ini. Dalam peringatan tersebut, anak-anak diajak untuk melaksanakan shalat malam, berzikir, dan berdoa bersama.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.”
(QS. Al-Qadr: 1-3)

Makna Ramadhan yang Dirindukan

Ramadhan di Yayasan Kalimatunsawa tidak hanya dirasakan sebagai bulan ibadah, tetapi juga bulan cinta kasih dan persaudaraan. Anak-anak yatim dan dhuafa merasa dihargai, dicintai, dan didukung oleh umat Islam yang peduli. Ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW:

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” sambil beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya.
(HR. Bukhari)

Momen-momen ini mengajarkan arti berbagi, syukur, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia.