Dalam ajaran Islam, kewajiban berpuasa di bulan Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang tidak bisa dihindari bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Puasa selama bulan Ramadan memiliki makna yang mendalam, bukan hanya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui pengendalian diri dan peningkatan kualitas spiritual. Namun, ada kalanya seseorang tidak bisa menjalankan puasa tersebut karena kondisi tertentu, seperti sakit atau perjalanan jauh.

Bagi mereka yang terhalang untuk berpuasa, Islam menyediakan jalan keluar melalui kewajiban untuk menunaikan fidyah. Fidyah adalah sebuah bentuk kompensasi bagi orang yang tidak dapat berpuasa karena alasan tertentu, yang tidak memungkinkan mereka untuk berpuasa di kemudian hari, seperti orang yang sudah lanjut usia atau memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Fidyah bertujuan untuk memberikan bantuan kepada orang miskin sebagai pengganti dari puasa yang terlewatkan.

Apa Itu Fidyah?

Fidyah adalah sejumlah uang atau makanan yang diberikan kepada fakir miskin sebagai pengganti dari puasa yang tidak dapat dilaksanakan. Islam sangat memperhatikan keadaan orang yang tidak mampu berpuasa, dan melalui fidyah, mereka tetap dapat melakukan amal ibadah meskipun tidak dapat berpuasa. Fidyah berfungsi untuk menebus kekurangan atau kelalaian dalam melaksanakan kewajiban puasa.

Siapa yang Diperbolehkan Menunaikan Fidyah?

Tidak semua orang yang tidak berpuasa harus membayar fidyah. Hanya mereka yang memang tidak mampu berpuasa baik karena sakit yang sudah lama atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan atau karena faktor usia yang sudah lanjut. Orang-orang ini disebut sebagai “mufridu” dalam hukum fiqh, yang berarti mereka sudah tidak mampu lagi menjalankan kewajiban berpuasa secara fisik.

Hadist Tentang Fidyah

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang tidak mampu berpuasa karena sakit atau karena usia yang sangat lanjut, maka hendaklah dia memberi makan kepada seorang miskin untuk setiap hari yang terlewatkan.”

Hadist ini menunjukkan bahwa orang yang tidak dapat berpuasa karena sakit yang tidak bisa sembuh atau karena usia lanjut, diperintahkan untuk memberi makan seorang miskin sebagai bentuk fidyah. Fidyah ini sebaiknya diberikan dengan memberi makanan yang cukup untuk satu hari kepada orang miskin.

Berapa Banyak Fidyah yang Harus Diberikan?

Fidyah yang harus diberikan adalah sejumlah makanan yang cukup untuk memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari yang terlewatkan. Ini bisa berupa makanan pokok seperti beras, gandum, kurma, atau makanan lain yang biasa dikonsumsi di daerah setempat. Dalam beberapa kasus, fidyah dapat diberikan dalam bentuk uang yang setara dengan harga makanan tersebut.

Beberapa ulama menganggap bahwa fidyah dapat diberikan dengan memberikan sekitar 1,5 kg makanan pokok untuk setiap hari puasa yang terlewatkan. Sementara itu, jumlah yang dibayarkan dapat bervariasi tergantung pada standar hidup dan harga makanan di daerah setempat.

Keutamaan Fidyah

Menunaikan fidyah bukan hanya sekedar menggantikan puasa yang terlewatkan, namun juga menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama. Fidyah adalah salah satu cara untuk memperoleh keberkahan dan pahala dari Allah SWT. Dengan memberi kepada orang yang membutuhkan, seorang Muslim menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada sesama, terutama kepada mereka yang kurang beruntung.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi:

“Jika seseorang memberikan makanan atau minuman kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang tersebut.”

Meskipun hadits ini lebih spesifik untuk berbuka puasa, prinsip dasar tentang memberi kepada orang lain tetap berlaku. Fidyah merupakan bentuk amal yang memberikan manfaat bagi orang yang memberi dan yang menerima.

Tata Cara Menunaikan Fidyah

Menunaikan fidyah sangat mudah dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menunaikan fidyah:

  1. Menentukan Jumlah Fidyah
    Tentukan jumlah hari puasa yang tidak dapat dilaksanakan dan berapa banyak makanan yang harus diberikan. Biasanya, 1,5 kg makanan per hari dianggap sebagai ukuran yang tepat.
  2. Mencari Penerima Fidyah
    Fidyah harus diberikan kepada orang yang membutuhkan, terutama fakir miskin. Bisa melalui lembaga zakat atau langsung kepada orang yang membutuhkan di lingkungan sekitar.

Menyerahkan Fidyah
Fidyah dapat diserahkan dalam bentuk makanan atau uang yang setara dengan makanan yang dibutuhkan untuk satu hari puasa.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder
Open chat
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk bertanya kepada kami.