Di dalam Islam, melakukan sebuah santunan kepada anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. Ada banyak pula keutamaan yang akan Anda bias dapatkan, yaitu:

1.       Menjadi ladangnya sebuah  pahala

Allah SWT telah berjanji pahala yang besar bagi orang-orang yang menjalankan santunan anak yatim dengan ikhlas. Maka santunan yang Anda berikan nantinya bisa menjadi ladang pahala yang terus mengalir selama anak yatim tersebut masih hidup.

2.       Mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di Alam Surga

Orang yang selalu menyantuni anak yatim dijamin masuk surga dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam riwayat hadits yang berbunyi:

Siapa yang memelihara anak yatim di antara kaum Muslimin hingga ia dewasa, maka ia akan bersamaku di surga seperti ini,” sambil memberikan isyarat jari telunjuk dan jari tengahnya yang dirapatkan (HR. Bukhari).

3.       Mendapatkan Sebuah Keberkahan dalam rezekinya

Allah SWT akan memberikan sebuah  keberkahan  rezeki orang yang menyantuni anak yatim. Berdasarkan pada hadits tersebut Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang memelihara anak yatim di antara anak-anak yatim kaum Muslimin sampai dia dewasa, maka dia akan bersamaku di surga seperti ini,” dan beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dan beliau merapatkan keduanya. (HR. Muslim)

Waktu yang Dianjurkan untuk Memberikan Santunan Anak Yatim

Dalam Islam, memberikan santunan kepada anak yatim merupakan amalan yang sangat di anjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Namun, apabila ada waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih baik untuk melaksanakan santunan ini.

Hari Jumat:

Hari Jumat adalah  merupakan  hari yang istimewa dalam agama Islam. Banyak umat Muslim di anjurkan untuk melakukan amal kebaikan pada hari itu, termasuk memberikan santunan kepada anak yatim. Dan Melaksanakan ibadah di hari Jumat, diyakini akan mendatangkan pahala yang lebih besar.

Bulan Ramadan:

Bulan Ramadan adalah merupakan bulan suci bagi umat Islam, yang di mana setiap banyak amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya. Apa lagi saat kita memberikan santunan kepada anak yatim selama bulan Ramadan sangat di anjurkan karena akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Hari Asyura (10 Muharram):

Di Indonesia, pada  tanggal 10 Muharram sering kali diperingati sebagai “hari lebaran anak yatim.” Pada hari itu, banyak masyarakat melakukan kegiatan santunan anak yatim sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap mereka. Meskipun  begitu tidak ada hadits khusus tentang menyantuni anak yatim pada tanggal itu juga, banyak ulama sepakat bahwa melakukannya pada hari tersebut tetap merupakan amalan baik. Waktu-waktu lain: Selain waktu-waktu khusus tersebut, sebenarnya tidak ada batasan waktu tertentu untuk memberikan santunan kepada anak yatim. Kebutuhan mereka ada setiap saat, sehingga umat Islam dianjurkan untuk menyantuni mereka kapan saja dengan penuh keikhlasan.

Hukum Menyantuni Anak Yatim

Di dalam Islam, melakukan santunan kepada anak yatim adalah perbuatan yang sangat di anjurkan dan memiliki hukumnya yang positif :

Sunnah yang Dianjurkan

Di saat kita Memberikan santunan kepada anak yatim ialah merupakan perbuatan yang sangat baik dan memiliki keutamaan besar dalam Islam. Ini merupakan bagian dari amal shaleh yang dicontohkan dan disarankan oleh Rasulullah SAW. Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW menggarisbawahi pentingnya merawat dan memberi perhatian kepada anak yatim.

  • Wajib jika Memiliki Kewajiban:

Jika seseorang memiliki kewajiban hukum untuk memberikan nafkah kepada anak yatim, seperti seorang wali atau kerabat dekat yang memiliki tanggung jawab secara hukum, maka memberikan santunan tersebut adalah wajib. Ini termasuk memenuhi kebutuhan dasar anak yatim seperti makanan, pakaian, dan pendidikan.

  • Hukum Sunnah Muakkadah:

Jika tidak ada kewajiban hukum, namun seseorang memberikan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kebaikan, maka ini termasuk dalam kategori sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib secara hukum, melakukannya adalah tindakan yang sangat dihargai dan mendatangkan pahala besar.

  • Dilarang Mengambil Harta Anak Yatim dengan Tidak Adil:

Islam sangat menekankan pentingnya keadilan dalam perlakuan terhadap anak yatim. Mengambil harta anak yatim secara tidak adil atau merampas hak mereka adalah dosa besar. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan peringatan keras terhadap perbuatan tersebut, seperti dalam Surah An-Nisa (4:10) yang menyebutkan bahwa memakan harta anak yatim secara tidak sah adalah dosa yang besar.

  • Keutamaan dalam Amal Jariyah:

Memberikan santunan kepada anak yatim juga dapat termasuk dalam amal jariyah, yaitu amal yang terus memberikan pahala meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Hal ini karena pendidikan dan pemeliharaan yang diberikan kepada anak yatim dapat terus memberikan manfaat dan kebaikan bagi mereka di masa depan.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder
Open chat
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk bertanya kepada kami.