Isra Mi’raj adalah peristiwa agung yang terjadi pada diri Nabi Muhammad SAW, yang memiliki makna sangat dalam bagi umat Islam. Peristiwa ini bukan hanya sebagai perjalanan fisik yang luar biasa, tetapi juga sebagai perjalanan spiritual yang menyingkap banyak hikmah. Pada tahun 1444 Hijriyah ini, kita kembali merenung dan merayakan peristiwa Isra Mi’raj, yang memberikan kita kesempatan untuk merenungi kedalaman ajaran-ajaran Allah SWT.
Isra Mi’raj bukan hanya sekedar cerita sejarah, tetapi juga ajaran yang penuh dengan petunjuk tentang bagaimana kita dapat menata jiwa kita, memperbaiki kualitas ibadah, dan mempererat hubungan kita dengan Allah SWT. Peristiwa ini menjadi cahaya yang menerangi hati dan jiwa umat Islam, memberikan kita pencerahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Makna dan Peristiwa Isra Mi’raj
Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab, dan peristiwa ini memiliki dua bagian utama: Isra dan Mi’raj.
- Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam satu malam. Perjalanan ini menggunakan kendaraan yang disebut Buraq, yang memiliki kecepatan luar biasa. Dalam peristiwa Isra ini, Nabi Muhammad SAW melewati beberapa tempat dan berjumpa dengan para nabi dan rasul terdahulu.
- Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju langit, di mana beliau diangkat ke Sidratul Muntaha dan berjumpa dengan Allah SWT. Di sinilah Allah SWT menurunkan perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban umat Islam hingga hari kiamat.
Hadis tentang Isra Mi’raj diriwayatkan dalam beberapa sumber, di antaranya dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Salah satu hadis yang sangat terkenal adalah:
“Pada malam hari ketika aku (Nabi Muhammad SAW) dibawa dalam perjalanan Isra, aku melewati seorang nabi yang sedang berdoa di tempat peribadatannya. Ketika aku kembali, beliau bertanya kepadaku, ‘Apa yang kamu lihat?’ Maka aku pun menceritakan peristiwa itu kepadanya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menggambarkan pentingnya Isra Mi’raj sebagai perjalanan spiritual dan juga sebagai penghubung antara para nabi, di mana Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lain dan mendapatkan wahyu langsung dari Allah SWT.
Hikmah dari Isra Mi’raj untuk Jiwa
Isra Mi’raj memberikan banyak pelajaran dan hikmah yang dapat menginspirasi kita dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal spiritualitas dan pengabdian kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut:
- Kewajiban Shalat sebagai Cahaya Jiwa
Salah satu pelajaran terbesar yang kita dapatkan dari peristiwa Mi’raj adalah kewajiban shalat lima waktu. Allah SWT menurunkan perintah ini langsung kepada Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha, yang menandakan pentingnya ibadah ini. Shalat bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga sebagai sumber cahaya yang menerangi hati dan jiwa kita. Dengan shalat, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan ketenangan dalam hidup.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang mendirikannya, dia telah mendirikan agama, dan barangsiapa yang merobohkannya, dia telah merobohkan agama.” (HR. Al-Hakim)
Shalat adalah sarana kita untuk membersihkan hati dan jiwa dari segala kotoran dunia. Dengan shalat, kita mendapatkan energi spiritual yang membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih baik.
- Keutamaan Keteguhan Iman dan Taat pada Perintah Allah
Perjalanan Isra Mi’raj juga mengajarkan kita untuk selalu teguh dalam iman dan taat kepada perintah Allah. Keteguhan Nabi Muhammad SAW dalam menjalani perintah Allah meski dengan ujian yang sangat berat menjadi teladan bagi kita semua. Isra Mi’raj juga mengingatkan kita tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala ujian dan cobaan hidup, serta senantiasa berdoa dan memohon pertolongan Allah.
Sebagaimana yang tercantum dalam hadis:
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, kita harus tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. Perjalanan Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan ujian memberi kita pelajaran tentang bagaimana menjaga keimanan dan keteguhan hati dalam beribadah.
- Meningkatkan Hubungan dengan Allah melalui Doa
Salah satu aspek penting dalam Mi’raj adalah pertemuan langsung Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT. Di sini, kita diajarkan bahwa doa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Doa merupakan bentuk komunikasi antara hamba dan Tuhan, di mana kita bisa memohon ampunan, petunjuk, dan segala yang terbaik dalam hidup.
Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa doa adalah senjata yang ampuh. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
“Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi)
Dengan berdoa, kita menyadari bahwa kita bergantung sepenuhnya kepada Allah, dan hal ini dapat memberikan ketenangan dan penerangan dalam jiwa kita.
- Pentingnya Persatuan dan Ukhuwah Islamiyah
Dalam perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Hal ini mengajarkan kita pentingnya ukhuwah Islamiyah, yaitu persatuan dan rasa saling menghargai di antara sesama Muslim. Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajarkan untuk saling mendukung dan menjaga kerukunan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW menjaga hubungan baik dengan para nabi lainnya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan.” (HR. Bukhari)
Dengan menjaga persatuan, kita bisa memperkuat kekuatan umat Islam dan menjalani hidup lebih harmonis.
0 Komentar