Di tengah gemuruh kehidupan yang serba cepat, ada satu momen yang memberikan ketenangan dan kedamaian bagi hati setiap Muslim. Momen tersebut adalah ketika kita berkumpul bersama untuk membaca Al-Qur’an, merajut kebersamaan dalam tadarus, dan mengakhiri dengan khatam Al-Qur’an. Di Yayasan Kalimatunsawa Indonesia, tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual setiap insan yang terlibat. Sebuah perjalanan yang tidak hanya memperdalam pemahaman agama, tetapi juga mempererat tali persaudaraan yang terjalin di antara mereka.
Tadarus Al-Qur’an: Menghidupkan Hati dengan Kalimat Ilahi
Tadarus, yang berarti membaca Al-Qur’an secara bersama-sama, adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah sekelompok orang berkumpul di rumah-rumah Allah, membaca Kitab Allah dan saling mempelajarinya, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan menaungi mereka, malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Di Kalimatunsawa, tadarus bukan hanya sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi sarana untuk merajut kebersamaan yang tulus di antara para peserta. Setiap ayat yang dibaca bukan hanya sekadar huruf dan kata, tetapi sebuah pengingat untuk selalu dekat dengan Allah, mengingatkan akan tujuan hidup, dan menguatkan iman. Dalam suasana yang khusyuk, setiap jemaah merasakan sentuhan Allah yang begitu nyata, mengalirkan ketenangan di hati yang sering kali terlena oleh dunia.
Khatam Al-Qur’an: Puncak Keberkahan dan Kebahagiaan
Puncak dari perjalanan tadarus adalah khatam Al-Qur’an, menyelesaikan seluruh bacaan Kitab Allah. Khatam Al-Qur’an bukan hanya sebuah pencapaian individu, tetapi juga sebuah peristiwa yang membawa berkah dan kebahagiaan. Dalam tradisi Kalimatunsawa, khatam bukan hanya sebuah simbol keberhasilan dalam menyelesaikan bacaan, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas hidayah yang diberikan Allah untuk dapat menyelesaikan bacaan dengan penuh penghayatan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi)
Setiap huruf yang dibaca dalam tadarus dan setiap ayat yang berhasil diselesaikan dalam khatam adalah ladang pahala yang berlimpah. Bagi setiap peserta, khatam bukan hanya sebuah target, tetapi juga perjalanan spiritual yang memerlukan kekhusyukan, ketekunan, dan kesabaran. Di sinilah, di Yayasan Kalimatunsawa, setiap individu merasakan bahwa khatam bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama sebagai umat.
Merajut Kebersamaan dalam Persaudaraan
Kegiatan tadarus dan khatam di Kalimatunsawa lebih dari sekadar amalan ibadah. Ini adalah kesempatan untuk merajut kebersamaan di antara sesama umat. Dalam setiap sesi tadarus, mereka tidak hanya membaca Al-Qur’an, tetapi juga saling memberi dukungan dan semangat. Di tengah-tengah bacaan, ada senyuman, ada kata-kata penyemangat, dan ada rasa saling peduli yang terjalin erat. Semua itu adalah wujud dari ikatan ukhuwah yang begitu kuat dan mengalir dari hati ke hati.
Al-Qur’an sendiri mengajarkan tentang pentingnya kebersamaan dalam berbagai aspek kehidupan. Allah berfirman:
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (Agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai…” (QS. Ali Imran: 103)
Bersama-sama dalam tadarus dan khatam Al-Qur’an memberikan dampak yang luar biasa. Tidak hanya memperbaiki hubungan kita dengan Allah, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan sesama. Dalam kegiatan ini, setiap individu merasa dihargai, dihormati, dan diterima apa adanya. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan yang tak ternilai harganya.
Momen-Momen Berharga: Menguatkan Spiritualitas dan Kepedulian Sosial
Lebih dari itu, kegiatan tadarus dan khatam di Kalimatunsawa menjadi sarana untuk menumbuhkan kepedulian sosial di antara para peserta. Selalu ada kesempatan untuk berbagi cerita, berbagi pengalaman, bahkan berbagi rezeki bagi mereka yang membutuhkan. Tadarus ini mengingatkan setiap insan untuk tidak hanya mencari kebaikan bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Salah satu hadis Rasulullah SAW mengingatkan kita akan pentingnya saling peduli dalam persaudaraan:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya; ia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya dizalimi. Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu kebutuhannya.” (HR. Bukhari)
Di Kalimatunsawa, setiap kegiatan tadarus dan khatam bukan hanya untuk mengisi hati dengan Al-Qur’an, tetapi juga untuk menghidupkan rasa peduli terhadap sesama. Ini menjadi landasan bagi yayasan untuk mengadakan berbagai program sosial yang membantu mereka yang membutuhkan, mempererat tali silaturahmi, dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar.
0 Komentar