Di ufuk timur Indonesia, ketika matahari mulai menyentuh cakrawala dan debur ombak menyanyikan lagu kehidupan, ada kisah sunyi yang jarang terdengar kisah tentang mereka yang hidup dalam keterbatasan, namun tetap menyambut pagi dengan senyuman penuh syukur. Di pelosok-pelosok pulau, di mana akses begitu sulit dan kehidupan berjalan lambat, banyak dhuafa yang berjuang dalam senyap.
Namun, dari kejauhan, tangan-tangan kebaikan tak pernah lelah menjangkau.
“Butir Beras Melalui Lautan Berkah untuk Dhuafa” bukan sekadar nama program. Ia adalah gerakan cinta. Sebuah upaya tulus mengantar bahan pokok seperti beras ke pulau-pulau terpencil melalui jalur laut—menghubungkan daratan harapan dengan samudra perjuangan. Di setiap butir beras yang dikirim, tersimpan nilai kemanusiaan, pengorbanan, dan doa para dermawan yang ingin berbagi rezeki dengan saudara-saudara yang terlupa oleh zaman.
Bayangkan sebuah kapal kayu sederhana melaju di antara gelombang, membawa karung-karung beras yang tak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menghangatkan jiwa. Ketika karung itu dibuka dan dibagikan di sebuah desa kecil, senyum anak-anak mengembang. Para ibu menatapnya dengan mata berkaca, dan para ayah mengucap syukur dalam hening.
“Alhamdulillah… hari ini kami bisa makan bersama,” ucap seorang ibu sambil menanak nasi dari beras bantuan.
Bagi sebagian dari kita, nasi adalah rutinitas. Tapi bagi mereka, nasi adalah berkah yang dinanti. Ia bukan sekadar makanan, melainkan simbol kasih sayang dari saudara seiman, saudara sebangsa yang tak pernah melupakan bahwa keberkahan harus dibagi.
Program ini adalah bukti bahwa laut bukanlah batas, melainkan jembatan. Bahwa kemiskinan bukan takdir yang abadi, selama masih ada orang-orang baik yang bersedia mengulurkan tangan.
Sahabat, mari kita titipkan cinta dalam setiap butir beras. Jadikan lautan sebagai jalan bagi doa-doa kita agar sampai pada mereka yang membutuhkan. Karena mungkin, dari sepiring nasi itu, lahir generasi yang kuat, penuh harapan, dan kelak menjadi agen perubahan.
Butir beras mungkin kecil, tapi ketika berlayar bersama niat yang tulus, ia bisa mengubah hidup.
Bersama, kita bisa menebar keberkahan hingga ke ujung negeri.
“Butir Beras Melalui Lautan Berkah untuk Dhuafa” karena berbagi adalah bentuk cinta yang paling sejati.
0 Komentar