Pada awal Maret 2025, Kota Bekasi kembali menghadapi ujian berat dengan terjadinya banjir besar yang melanda berbagai wilayah. Curah hujan yang tinggi sejak Senin, 3 Maret 2025, menyebabkan Sungai Bekasi meluap, mengakibatkan genangan air setinggi hingga 3 meter di beberapa area. Kondisi ini memaksa ribuan warga untuk mengungsi dan meninggalkan rumah serta harta benda mereka.
Salah satu insiden yang mengundang perhatian adalah terendamnya Mall Grand Galaxy Park oleh banjir. Air yang masuk ke dalam pusat perbelanjaan tersebut menggambarkan betapa seriusnya dampak banjir kali ini. Selain itu, sebuah rumah sakit di Bekasi Timur turut terdampak, memaksa evakuasi pasien dan menyebabkan pemadaman listrik. Di kawasan Setu, sebuah mobil terseret arus banjir sejauh 20 meter setelah pengemudinya mencoba menerobos genangan air. Meskipun warga sekitar telah memperingatkan bahaya tersebut, pengemudi tetap melanjutkan perjalanan hingga akhirnya mobil hanyut. Beruntung, pengemudi berhasil diselamatkan tanpa cedera serius. Banjir ini tidak hanya menyebabkan kerugian materiil, tetapi juga berdampak pada kesehatan warga. Di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, sejumlah warga mulai mengalami penyakit seperti gatal-gatal, demam, dan batuk akibat terpapar air banjir yang kotor.
Pemerintah Kabupaten Bekasi segera merespons situasi ini. Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk turun langsung ke lokasi-lokasi terdampak, mengevakuasi warga, dan mendirikan tenda pengungsian serta dapur umum. Beliau juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelaku usaha untuk bergotong royong membantu korban banjir. Bencana ini mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi cobaan. Masyarakat Bekasi menunjukkan semangat gotong royong dengan saling membantu satu sama lain, baik dalam proses evakuasi maupun penyediaan bantuan bagi mereka yang terdampak.
Doa dan Harapan untuk Bekasi, Di saat seperti ini, tidak ada yang lebih penting selain mendoakan dan mendukung kota kita tercinta. Kita berdoa agar Bekasi selalu dalam lindungan Tuhan, agar setiap warga diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi cobaan. Kita berharap agar pembangunan terus berlanjut, memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang ada, sehingga Bekasi bisa menjadi tempat yang lebih nyaman dan sejahtera bagi semua.
Bersama Kita Bisa, Pray for Bekasi bukan sekadar kata-kata. Ini adalah seruan bagi kita semua untuk lebih peduli, untuk lebih berkontribusi, dan untuk tidak berhenti berharap. Kita bisa membantu dengan cara kecil sekalipun—menjaga kebersihan lingkungan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau sekadar memberikan dukungan moral bagi mereka yang membutuhkan.
Bekasi adalah kita. Apa yang terjadi pada kota ini juga berdampak pada kita. Mari terus menjaga semangat persatuan dan tidak berhenti berbuat baik untuk kota yang kita cintai ini. Karena sejatinya, di balik setiap cobaan, selalu ada harapan yang menanti. Sebagai warga yang mencintai Kota Bekasi, kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa mendatang. Upaya bersama dalam menjaga lingkungan, memperbaiki sistem drainase, dan meningkatkan koordinasi antar pihak terkait menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana serupa di masa yang akan datang.
Semoga Kota Bekasi segera pulih dari musibah ini, dan warganya dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman. Banjir di Bekasi Menyebabkan Ribuan Warga Mengungsi dan Fasilitas Umum Terdampak
Pray for Bekasi, untuk kota yang kita cinta.
0 Komentar